Sejarah STAI (Sekolah Tinggi Agama Islam) CENDEKIA INSANI

      Sejarah berdirinya STAI Cendekia Insani Situbondo tidak lepas dari berdirinya Pondok Pesantren Nurul Huda Paowan Panarukan Situbondo telah didirikan pada tahun 1862 M oleh K. Maryam/ K. Pacarron, kemudian dilanjutkan  oleh K. Abd Syakur yang memimpin antara tahun 1904-1946, KH. Nahrawi tahun 1946-1958, KH. Hasan Nahrawi 1958-1977, KH. Moh. Romli 1977-1998, KH. Mursyid Romli 1998-2017 dan KH. Syauqi Ali tahun 2017 sampai sekarang.

    Pondok  Pesantren  Nurul  Huda  mulai  menyelenggarakan  pendidikan formal sejak tahun 1958 M. Pondok Pesantren Nurul Huda merupakan pondok pesantren besar  dan  berpengaruh  dikawasan  wilayah  barat  dan  tengah  di  Kabupaten Situbondo yang terus berkembang pesat dari yang asalnya hanya Madrasah Diniyah dan Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda berdiri tahun 1958. Sementara Raudlatul Atfal Baru berdiri tahun 1978, madrasah Aliyah berdiri tahun 1994 dan SMK Nurul Huda berdiri tahun 2004.

     Semakin berkembangnya zaman dan beberapa pengalaman  maka  Pondok Pesantren Nurul Huda Panarukan Situbondo membentuk Yayasan Cendekia Insani Situbondo sebagai wadah perjuangan yang bergerak di bidang dakwah, pendidikan dan pemberdayaan kaum dhuafa’ yang berafiliasi dengan Ormas Nahdlatul Ulama (NU) dan pada akhirnya tahun 2010 mendirikan STAI Cendekia Insani Situbondo Panarukan Situbondo dengan membuka tiga program studi yakni Manajemen Pendidikan Islam, Syari`ah (Ahwal Alsyakhsiyah) dan Dakwah (komunikasi dan penyiaran Islam).

    Pembukaan prodi Manajemen Pendidikan Islam bertujuan menjawab perkembangan kuantitas institusi/lembaga pendidikan dan permasalahan rendahnya mutu layanan pendidikan yang ada di kabupaten Situbondo, terutama dalam hal managerial pendidikan baik negeri maupun swasta dari tingkat MI, MTs maupun MA baik formal maupun non formal. Pembukaan prodi Ahwal Alsyakhsiyah bertujuan untuk menjawab perkembangan kaum santri yang sangat antusias dalam mendalami ilmu dalam bidang hukum.

    Tak hanya itu STAI Cendekia Insani Situbondo juga mendirikan prodi komunikasi dan penyiaran islam bertujuan untuk memberikan bekal metodologis dan praktis bagi para calon da`i dalam mensosialisasikan nilai-nilai dan norma agama kepada masyarakat, terutama masyarakat muslim dikabupaten situbondo dan sekitarnya.